Teknologi eLearning di Metaverse, Secanggih Apa?

Metaverse masih akan jadi perbincangan panas pada tahun 2023 mendatang. Di tengah pro-kontra dan beberapa opini pesimistis, tren teknologi Metaverse sebaliknya terus naik. Yang paling kuat tentu saja dari industri virtual game dan cryptocurrency. Namun, di antaranya teknologi eLearning turut jadi komoditas yang memiliki masa depan tersendiri di semesta meta nanti. 

Bagaimana Metaverse Dapat Menguntungkan eLearning

Kita telah melihat bagaimana metaverse dapat menguntungkan bisnis dan pemasar. Tidak diragukan lagi bahwa metaverse juga akan menguntungkan industri eLearning. Beberapa alasan berikut akan menyimpulkan bahwa teknologi eLearning di Metaverse adalah sebuah keniscayaan. 

Dunia Virtual eLearning Lebih Baik

Teknologi eLearning Metaverse akan berkembang bersama perubahan cara belajar siswa saat ini dimana belajar dari smartphone lebih banyak daripada melalui buku. Metaverse dapat menciptakan ruang virtual untuk pembelajaran yang lebih inklusif dimana siswa menemukan pengalaman belajar yang baru. 

Dunia Virtual eLearning Lebih Baik
Dunia Virtual eLearning Lebih Baik

Alat Ilustrasi Pembelajaran yang Lebih Hebat

Infrastruktur pembelajaran di Metaverse lebih lengkap daripada teknologi eLearning yang saat ini dikenal. Melalui pendekatan XR, guru berkesempatan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada murid melalui visualisasi dan ilustrasi objek yang mendalam. Sebagai contoh, teknologi holografik dapat digunakan untuk mengilustrasikan sebuah objek dalam format 3D sehingga murid mampu menangkap detail secara menyeluruh dari objek pembelajaran. 

Interaksi Lingkup Sekolah Alternatif 

Metaverse dapat menjadi lingkungan sekolah alternatif bagi sebuah komunitas belajar. Mempertemukan guru, murid dan orang tua. Kolaborasi sejumlah teknologi akan memampukan komunikasi dan interaksi yang berkualitas dari masing-masing individu yang terlibat. 

Sumber Belajar Lebih Baik Dengan Visualisasi 3D

Menggunakan metaverse, sumber daya yang memberikan pemahaman akan lebih baik, dengan visualisasi 3D. Siswa dapat mempelajari sebuah materi di buku digital, mendengar audio dari sebuah teks, dan memvisualisasikan diagram dalam format 3D. 

Video animasi berbasis VR akan menjadi alat pembelajaran yang imersif dimana siswa diajak melihat objek dalam realitas tertentu. Dengannya, pemahaman tidak lagi hanya bersifat teoritis. 

Apa yang Ditawarkan Teknologi eLearning Metaverse

Metaverse dapat menjadi langkah kunci pertama untuk mendemokratisasi pendidikan dengan menyatukan orang-orang dari lokasi yang tersebar secara geografis dan latar belakang yang berbeda untuk belajar dengan cara yang hemat biaya, fleksibel, dan lebih cepat.

Era Baru Bagi Kelompok Berkebutuhan Khusus

Aksesibilitas menjadi kenyataan bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus dan kemampuan untuk mengatasi masalah sehari-hari seperti masalah interaksi sosial, pengoperasian antarpribadi, keterampilan kerja, dan banyak lagi di lingkungan yang aman tanpa merasa ditinggalkan.

Experiential Learning Berbasis Virtual Reality dan Hybrid

Lingkungan Virtual dan Hybrid tidak hanya bekerja dengan baik untuk industri game dan hiburan. Pada industri pendidikan, keduanya dapat menjadi teknologi eLearning Metaverse untuk konsep experiential learning siswa. 

Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman dilakukan dengan mencerminkan proses kerja dari realitas nyata ke realitas virtual sehingga siswa mampu merasakan pengalaman mendalam dari lingkungan kerja. Siswa tidak hanya diberikan simulasi melainkan ikut merasakan apa yang ditawarkan dari lingkungan kerja. 

Teknik Pembelajaran Storytelling yang Lebih Mengesankan

Gabungan antara konsep belajar storytelling dengan visualisasi imersif bakal menggantikan alat-alat pembelajaran eLearning saat ini. Bukan tidak mungkin bahwa alat pembelajaran seperti Google Meet atau Zoom akan sepenuhnya tergantikan di dunia Meta oleh sejumlah teknologi eLearning Metaverse yang lebih canggih. 

Membangun Kemampuan Interpersonal

Konsep Metaverse yang mencerminkan realitas nyata ke realitas maya secara mendalam akan digunakan untuk membangun persona. Dalam hal ini, siswa dapat belajar bagaimana ‘menjadi’ seorang profesional atau bagaimana menjalankan karier sebagai seorang akuntan, mentor, dokter dan sebagainya. 

Kesimpulan

Teknologi eLearning sejatinya sudah memuncak pada masa pandemi ketika siswa yang tidak dapat berangkat sekolah namun tetap harus dibimbing untuk belajar. Banyak produk google yang pada akhirnya memberikan solusi efektif yang kemudian disebut sebagai teknologi eLearning. 

Bila kita hanya melihat realitas nyata maka alat-alat yang diciptakan google sebenarnya sudah sangat mampu menjawab kebutuhan siswa dalam sistem eLearning. Namun, di Metaverse segala sesuatu bisa berbeda. Tidak hanya diproyeksi bahwa akan ada teknologi eLearning yang berbeda namun diyakini sebuah kepastian.